Jurnal Refleksi dan Artefak Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I-Seminar PPG

Jurnal Refleksi dan Artefak Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I

Tulisan ini berisi hasil refleksi belajar pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I. Di dalamnya memuat empat tahap, antara lain: review pengalaman belajar, refleksi pengalaman belajar yang dipilih, analisis artefak pembelajaran dan pembelajaran bermakna (good practices). Selain itu, terdapat bukti artefak yang akan membantu mendukung hasil refleksi tersebut. Berikut ini merupakan hasil dari jurnal refleksi pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I. 

1. Review Pengalaman Belajar
    Dari mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I saya belajar mengenai proses pembelajaran dan asesmen yang efektif di kelas yang didalamnya berisi perencanaan pembelajaran dan perencanaan asesmen. Guru perlu memahami karakteristik peserta didiknya, hal tersebut dapat berpengaruh pada analisis capaian pembelajaran, perencanaan pembelajaran serta menciptakan lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran. Adanya pembelajaran paradigma baru memberikan ruang pada peserta didik dalam belajar, di mana pembelajaran berpusat pada peserta didik serta guru pun memiliki kebebasan dalam merumuskan rencana pembelajaran dan asesmen yang dilakukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. 
        Dalam pembelajaran paradigma baru terdapat konsep Profil Pelajar Pancasila sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dan penilaian untuk semua mata pelajaran. Sebelum kegiatan pembelajaran guru melakukan asesmen awal, hasil asesmen tersebut digunakan untuk merencanakan pembelajaran, mengidentifikasi berbagai kebutuhan peserta didik dalam belajar, serta mengajarkan materi-materi yang belum dikuasai oleh peserta didik. Oleh karena itu, guru perlu menganalisis capaian pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik terlebih dahulu agar dapat merencanakan pembelajaran dan asesmen. 
        Pembelajaran dan asesmen perlu direncanakan secara runtut dan sistematis agar dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik. Setiap peserta didik memiliki karakteristik dan kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, guru perlu memfasilitasi sesuai kebutuhannya salah satunya dapat diterapkan melalui pembelajaran berdiferensiasi. Lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran dapat mendukung pembelajaran berdiferensiasi.

2. Refleksi Pengalaman Belajar yang di Pilih
     Topik yang dipilih yaitu lingkungan kelas yang aman, nyaman dan berpihak pada ekosistem pembelajaran SD. Hal tersebut karena lingkungan belajar sangat mempengaruhi bagaimana peserta didik belajar. Setiap peserta didik memiliki kebutuhan dan karakteristik yang berbeda-beda, sehingga penting bagi guru untuk memfasilitasi kebutuhan belajar peserta didik. Untuk mengetahui hal tersebut, guru perlu melakukan asesmen awal untuk merencanakan pembelajaran serta asesmen. Kebutuhan belajar peserta didik yang berbeda-beda dapat difasilitasi melalui pembelajaran berdiferensiasi. Oleh sebab itu, untuk mendukung pembelajaran tersebut, guru perlu menciptakan lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran. 
    Lingkungan kelas yang aman dapat diartikan sebagai suatu tempat yang mendukung dalam suatu aktivitas pembelajaran yang menciptakan perasaan terlindungi kepada peserta didik selama proses belajar. Hal yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan lingkungan kelas yang aman, antara lain: (1) guru tidak melakukan penekanan apapun kepada peserta didik justru sebaliknya yaitu memberikan kebebasan pada peserta didik dalam belajar seperti pada kurikulum merdeka anak diberikan kebebasan agar menjadi mandiri, (2) guru menciptakan suasana belajar yang nyaman sehingga membuat peserta didik tidak merasa tegang ketika belajar, seperti diselingi dengan nyanyian, game, dan lainnya, dan (3) guru memberikan penghargaan berupa hadiah atau berupa pujian kepada peserta didik setiap kali dapat menjawab atau aktif pada saat pembelajaran. Seperti mengucapkan kata-kata pujian yang dapat membangkitkan motivasi dan semangat peserta didik dalam belajar, misalnya “bagus”, “mantap”, “pintar”, meskipun jawaban peserta didik salah namun tidak langsung dimarahi, akan tetapi diberikan penjelasan dengan baik. Sehingga peserta didik tidak merasa takut ketika menjawab pertanyaan dari guru meskipun ia belum tahu jawabannya benar atau salah.
        Selanjutnya, guru perlu menciptakan lingkungan kelas yang nyaman. Lingkungan kelas yang nyaman dirumuskan sebagai lingkungan kelas yang memiliki suasana belajar yang baik sehingga membuat peserta didik merasa betah dan senang saat belajar. Hal yang dilakukan guru untuk menciptakan lingkungan kelas yang nyaman, antara lain: (1) guru memberikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, (2) guru menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan metode/ strategi/ media yang interaktif, agar dapat menstimulus peserta didik agar aktif saat pembelajaran, dan (3) guru memberikan ruang pada peserta didik agar dapat berkreasi sesuai dengan keinginannya dalam belajar namun tetap dengan bimbingannya. 
      Sementara itu, lingkungan kelas yang berpihak pada ekosistem sekolah dirumuskan sebagai tempat belajar yang didukung oleh berbagai pihak dalam mendukung proses kegiatan pembelajaran. Hal yang dilakukan guru untuk menciptakan lingkungan kelas yang berpihak pada ekosistem, antara lain: (1) guru melakukan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan memahami terlebih dahulu karakteristik peserta didik, (2) guru melakukan pembelajaran diferensiasi, (3) guru memanfaatkan teknologi sebagai pendukung dalam pembelajaran, dan (4) guru memanfaatkan sarana dan prasarana dalam kegiatan pembelajaran, misalnya memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran.
     Untuk mempelajari topik-topik pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I yaitu dengan menggunakan alur MERDEKA meliputi: Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antarmateri, dan Aksi nyata. Adapun strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik tersebut adalah dengan berkolaborasi dengan teman, membaca jurnal, dan mencari sumber dari internet.

3. Analisis Artefak Pembelajaran
      Artefak yang dicantumkan berupa peta pikiran mengenai merancang lingkungan kelas yang aman, nyaman dan berpihak pada ekosistem pembelajaran. Berikut ini artefak yang dimaksud:




        Sebagai seorang guru perlu untuk merancang lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran agar pembelajaran berjalan dengan efektif. Hal-hal yang dapat dilakukan, antara lain: (1) menciptakan lingkungan kelas yang aman dapat dilakukan dengan guru tidak melakukan penekanan pada peserta didik namun memberikan kebebasan dalam belajar, guru menciptakan suasana kelas yang menyenangkan sehingga peserta didik tidak merasa tegang ketika belajar, serta guru dapat memberikan penghargaan berupa pujian atau hadiah pada peserta didik yang aktif dalam pembelajaran, (2) menciptakan lingkungan kelas yang nyaman dapat dilakukan dengan guru memberikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, menciptakan pembelajaran yang menyenangkan menggunakan metode/strategi/media interaktif agar daoat menstimulus peserta didik supaya aktif ketika pembelajaran, serta memberikan ruang pada peserta didik untuk berkreasi sesuai dengan keinginannya dalam belajar dengan bimbingan guru, (3) menciptakan kelas yang berpihak pada ekosistem pembelajaran dapat dilakukan dengan guru melakukan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, melakukan pembelajaran berdiferensiasi, memanfaatkan teknologi sebagai pendukung dalam pembelajaran, serta memanfaatkan sarana dan prasara dalam kehiatan belajar seperti memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran atau sumber belajar.

4. Pembelajaran Bermakna (good practices)
        Setelah mempelajari materi pada topik-topik 
Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I, saya menyadari bahwa sebagai seorang guru saya perlu benar-benar memahami karakteristik dan kebutuhan peserta didik dalam belajar. Sebab, karakteristik dan kebutuhan peserta didik dalam belajar berbeda-beda. Ketika guru memahami karakteristik dan kebutuhan belajar peserta didiknya, maka dalam merencanakan pembelajaran dan asesmen pun akan berjalan dengan efektif. Sebab, perencanaan pembelajaran dan asesmen dibuat berdasarkan karakteristik dan kebutuhan belajar peserta didik. Selain itu, guru juga perlu menciptakan lingkungan kelas yang aman, nyaman dan berpihak pada ekosistem pembelajaran agar dapat mendukung pembelajaran berdiferensiasi. Yang mana melalui pembelajaran berdiferensiasi guru dapat memfasiltasi setiap kebutuhan belajar peserta didik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, setelah saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I saya belajar untuk mengimplementasikannya dalam kegiatan PPL di sekolah dan kelak di masa yang akan datang sebagai seorang guru profesional.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Refleksi dan Artefak Filosofi Pendidikan Indonesia-Seminar PPG

Jurnal Refleksi dan Artefak Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran-Seminar PPG

Jurnal Refleksi dan Artefak Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya-Seminar PPG