Jurnal Refleksi dan Artefak Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran-Seminar PPG
Jurnal Refleksi dan Artefak Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran
Tulisan ini berisi hasil refleksi belajar pada mata kuliah Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran. Di dalamnya memuat empat tahap, antara lain: review pengalaman belajar, refleksi pengalaman belajar yang dipilih, analisis artefak pembelajaran dan pembelajaran bermakna (good practices). Selain itu, terdapat bukti artefak yang akan membantu mendukung hasil refleksi tersebut. Berikut ini merupakan hasil dari jurnal refleksi pada mata kuliah Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran.
1. Review Pengalaman Belajar
Dari mata kuliah Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran saya belajar mengenai perkembangan teknologi yang dapat membantu dalam proses pembelajaran terutama sebagai media pembelajaran. Perkembangan TIK terus berkembang cepat sampai sekarang diikuti dengan kecanggihan perangkatnya. Lahirnya istilah TIK atau Teknologi Informasi dan Komunikasi yang mencakup banyak teknologi dan memungkinkan untuk menerima informasi serta berkomunikasi atau saling bertukar informasi dengan orang lain. Dalam memahami TIK diperlukan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dalam rangka beradaptasi serta memanfaatkan dengan perkembangan teknologi (hardware dan software). Kemampuan-kemampuan tersebut antara lain kemampuan berinovasi dan kemampuan literasi digital. Pemanfaatan perangkat TIK dapat membantu peserta didik untuk memiliki keterampilan kecakapan abad ke-21. Pemanfaatan perangkat TIK dalam pembelajaran abad ke-21 diantaranya TIK dan kreativitas peserta didik, TIK dan aktivitas kolaborasi peserta didik, dan TIK sebagai media komunikasi peserta didik dalam pembelajaran.
Perkembangan TIK di sekolah atau dalam pengajaran dan pembelajaran memberikan dampak positif serta dampak negatif. Salah satu dampak positifnya yaitu pembelajaran tidak terbatas pada ruang kelas karena pembelajaran dapat terjadi di ruang maya tanpa ada batasan ruang dan waktu. Namun, adapula dampak negatifnya yaitu terkadang peserta didik maupun guru terkena radiasi atau gangguan mata. Dalam menggunakan teknologi dan media dalam pembelajaran, guru perlu mempertimbangkan faktor-faktor dalam pengambilan keputusan, diantaranya mengetahui karakteristik peserta didik, tujuan pembelajaran, memilih strategi dan bahan ajar yang sesuai, memilih teknologi dan media terbaik yang tersedia yang dapat digunakan untuk mendorong pembelajaran secara optimal.
Dalam proses pembelajaran sering kali guru menggunakan media, tujuan dari penggunaan media sendiri adalah untuk memfasilitasi komunikasi dan pembelajaran. Terdapat enam kategori dasar yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu teks, audio, visual, video, manipulatif (objek), dan orang. Pembelajaran pada era digital sudah tidak lagi berpusat pada guru, akan tetapi berpusat pada peserta didik (student centered). Guru harus senantiasa meningkatkan kemampuan peserta didik agar terlibat dalam penggunaan teknologi untuk mendukung pembelajaran serta meningkatkan keterampilan literasi teknologi peserta didik. Selain itu, guru juga diharapkan untuk meningkatkan pembelajaran yang di dalamnya memuat "Empat C" yaitu berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, serta kreativitas dan inovasi.
Pengajaran yang efektif dapat diterapkan salah satunya melalui model ASSURE. Langkah-langkah dalam model tersebut yaitu: Analyze learners (menganalisis peserta didik), State standards and objectives (merumuskan standar dan tujuan pembelajaran), Select Strategies and resources (memilih strategi dan sumber belajar), Utilize resources (memanfaatkan sumber belajar), Require learner participation (partisipasi peserta didik dalam pembelajaran), serta Evaluate and revise (menilai dan merevisi pembelajaran). Dalam proses pembelajarannya, dapat memanfaatkan penggunaan perangkat web seperti web 2.0. Contoh sumber daya web 2.0 yaitu youtube, twitter, facebook, wikipedia, pinterest, google docs, dan blog.
Adanya teknologi dalam pembelajaran di era sekarang dapat memudahkan guru dan peserta didik dalam melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) terutama ketika pandemi yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Semenjak terjadinya pandemi Covid-19, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi alternatif bagi guru maupun peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran pada situasi tertentu. Adapun faktor penentu keberhasilan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yaitu pengajar, pembelajar, dan teknologi. Selain itu, terdapat pula sumber pembelajaran yang mendukung dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) seperti audio, video, dan sumber berbasis teks. Ketiga jenis sumber tersebut dapat digunakan secara bersamaan, dan dalam waktu yang sama. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah melakukan upaya pengintegrasian teknologi ke dalam pembelajaran, salah satu produk teknologi pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran secara efektif adalah teknologi multimedia. Multimedia sendiri terdiri dari empat unsur yaitu media audio, media visual, media tekstual, dan media audiovisual. Yang mana penggunaan multimedia dalam pembelajaran dapat memudahkan guru dan peserta didik dalam memahami materi dalam proses pembelajaran baik itu secara luring maupun daring.
Dari mata kuliah Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran saya belajar mengenai perkembangan teknologi yang dapat membantu dalam proses pembelajaran terutama sebagai media pembelajaran. Perkembangan TIK terus berkembang cepat sampai sekarang diikuti dengan kecanggihan perangkatnya. Lahirnya istilah TIK atau Teknologi Informasi dan Komunikasi yang mencakup banyak teknologi dan memungkinkan untuk menerima informasi serta berkomunikasi atau saling bertukar informasi dengan orang lain. Dalam memahami TIK diperlukan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dalam rangka beradaptasi serta memanfaatkan dengan perkembangan teknologi (hardware dan software). Kemampuan-kemampuan tersebut antara lain kemampuan berinovasi dan kemampuan literasi digital. Pemanfaatan perangkat TIK dapat membantu peserta didik untuk memiliki keterampilan kecakapan abad ke-21. Pemanfaatan perangkat TIK dalam pembelajaran abad ke-21 diantaranya TIK dan kreativitas peserta didik, TIK dan aktivitas kolaborasi peserta didik, dan TIK sebagai media komunikasi peserta didik dalam pembelajaran.
Perkembangan TIK di sekolah atau dalam pengajaran dan pembelajaran memberikan dampak positif serta dampak negatif. Salah satu dampak positifnya yaitu pembelajaran tidak terbatas pada ruang kelas karena pembelajaran dapat terjadi di ruang maya tanpa ada batasan ruang dan waktu. Namun, adapula dampak negatifnya yaitu terkadang peserta didik maupun guru terkena radiasi atau gangguan mata. Dalam menggunakan teknologi dan media dalam pembelajaran, guru perlu mempertimbangkan faktor-faktor dalam pengambilan keputusan, diantaranya mengetahui karakteristik peserta didik, tujuan pembelajaran, memilih strategi dan bahan ajar yang sesuai, memilih teknologi dan media terbaik yang tersedia yang dapat digunakan untuk mendorong pembelajaran secara optimal.
Dalam proses pembelajaran sering kali guru menggunakan media, tujuan dari penggunaan media sendiri adalah untuk memfasilitasi komunikasi dan pembelajaran. Terdapat enam kategori dasar yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu teks, audio, visual, video, manipulatif (objek), dan orang. Pembelajaran pada era digital sudah tidak lagi berpusat pada guru, akan tetapi berpusat pada peserta didik (student centered). Guru harus senantiasa meningkatkan kemampuan peserta didik agar terlibat dalam penggunaan teknologi untuk mendukung pembelajaran serta meningkatkan keterampilan literasi teknologi peserta didik. Selain itu, guru juga diharapkan untuk meningkatkan pembelajaran yang di dalamnya memuat "Empat C" yaitu berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, serta kreativitas dan inovasi.
Pengajaran yang efektif dapat diterapkan salah satunya melalui model ASSURE. Langkah-langkah dalam model tersebut yaitu: Analyze learners (menganalisis peserta didik), State standards and objectives (merumuskan standar dan tujuan pembelajaran), Select Strategies and resources (memilih strategi dan sumber belajar), Utilize resources (memanfaatkan sumber belajar), Require learner participation (partisipasi peserta didik dalam pembelajaran), serta Evaluate and revise (menilai dan merevisi pembelajaran). Dalam proses pembelajarannya, dapat memanfaatkan penggunaan perangkat web seperti web 2.0. Contoh sumber daya web 2.0 yaitu youtube, twitter, facebook, wikipedia, pinterest, google docs, dan blog.
Adanya teknologi dalam pembelajaran di era sekarang dapat memudahkan guru dan peserta didik dalam melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) terutama ketika pandemi yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Semenjak terjadinya pandemi Covid-19, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi alternatif bagi guru maupun peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran pada situasi tertentu. Adapun faktor penentu keberhasilan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yaitu pengajar, pembelajar, dan teknologi. Selain itu, terdapat pula sumber pembelajaran yang mendukung dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) seperti audio, video, dan sumber berbasis teks. Ketiga jenis sumber tersebut dapat digunakan secara bersamaan, dan dalam waktu yang sama. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah melakukan upaya pengintegrasian teknologi ke dalam pembelajaran, salah satu produk teknologi pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran secara efektif adalah teknologi multimedia. Multimedia sendiri terdiri dari empat unsur yaitu media audio, media visual, media tekstual, dan media audiovisual. Yang mana penggunaan multimedia dalam pembelajaran dapat memudahkan guru dan peserta didik dalam memahami materi dalam proses pembelajaran baik itu secara luring maupun daring.
2. Refleksi Pengalaman Belajar yang di Pilih
Topik yang dipilih yaitu Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Hal tersebut karena pembelajaran jarak jauh ini menjadi alternatif ketika situasi tertentu seperti sebelumnya pandemi Covid-19. Sampai saat ini Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih menjadi alternatif ketika pada situasi tertentu, seperti ketika kelas V SD sedang menghadapi ANBK maka peserta didik kelas yang lain melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sehingga meskipun pembelajaran tidak dilaksanakan di sekolah. Namun, peserta didik tetap belajar di rumah bersama guru secara maya melalui internet memanfaatkan penggunaan teknologi dalam belajar.
Teknologi yang dapat digunakan dalam pembelajaran jarak jauh antara lain: laptop, komputer, smartphone. Pembelajaran jarak jauh yang efektif harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti kecepatan, rasio peserta didik-guru, pedagogi, peran guru secara online, peran peserta didik saat online, sinkronisasi komunikasi online, peran penilaian online, dan sumber umpan balik. Maka perlu adanya strategi yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh, meliputi: demonstrasi guru, presentasi, tanya jawab dan diskusi, serta pengujian atau tes. Adapun media yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh, meliputi: (1) teknologi berbasis audio seperti podcast, radio, dan lainnya. (2) teknologi berbasis video seperti youtube, google meet, dan lainnya. (3) teknologi berbasis teks seperti web, e-book, dan lainnya. Sementara itu, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memiliki keuntungan dan keterbatasan dalam proses pelaksanaannya. Keuntungan dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini diantaranya: berbagai media, informasi terkini, pertukaran ide, komunikasi yang nyaman dan interaktif. Adapun keterbatasan dalam pembelajaran jarak jauh antara lain: materi yang tidak sesuai, hak cipta, mencari informasi, dukungan, kurangnya kontrol kualitas dan biaya.
Untuk mempelajari topik-topik pada mata kuliah Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran yaitu dengan menggunakan alur MERDEKA meliputi: Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antarmateri, dan Aksi nyata. Adapun strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik tersebut adalah dengan berkolaborasi dengan teman, membaca jurnal, dan mencari sumber dari internet.
3. Analisis Artefak Pembelajaran
Artefak yang dicantumkan berupa infografis mengenai Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Berikut ini artefak yang dimaksud:
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan pembelajaran yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Dimana peserta didik dan guru dapat melakukan pembelajaran secara maya kapan pun dan di mana pun. Dalam pembelajaran jarak jauh penggunaan teknologi sangat penting, teknologi yang dapat digunakan yaitu laptop, komputer, smartphone. Adapun strategi yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh, meliputi: demonstrasi guru, presentasi, tanya jawab dan diskusi, serta pengujian atau tes. Selanjutnya media yang dapat digunakan dalam pembelajaran jarak jauh, meliputi: (1) teknologi berbasis audio seperti podcast, radio, dan lainnya. (2) teknologi berbasis video seperti youtube, google meet, dan lainnya. (3) teknologi berbasis teks seperti web, e-book, dan lainnya. Sementara itu, dalam pembelajaran jarak jauh terdapat kelebihan dan kekurangan. Keuntungan dari pembelajaran jarak jauh ini antara lain: berbagai media, informasi terkiri, pertukaran ide, komunikasi yang nyaman dan interaktif. Sedangkan kekurangan pembelajaran jarak jauh antara lain: materi yang tidak sesuai, hak cpta, mencari informasi, dukungan, kurangnya kontrol kualitas dan biaya.
4. Pembelajaran Bermakna (good practices)
Setelah mempelajari materi pada topik-topik Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran, saya menyadari bahwa teknologi sangat bermanfaat dalam membantu pembelajaran. Dengan adanya teknologi dapat memudahkan pembelajaran baik bagi guru maupun peserta didik, seperti pemanfaatan teknologi untuk media pembelajaran. Namun, penggunaan teknologi dalam pembelajaran tentu harus memperhatikan beberapa hal seperti salah satunya akses internet dan sarana prasarana sekolah yang memadai. Sebelumnya pada saat pandemi berlangsung pemerintah menetapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Awalnya guru dan peserta didik tidak terbiasa dengan kondisi tersebut. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu dan kini peraturan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sudah tidak lagi diterapkan hanya pada saat tertentu saja, guru dan peserta didik sudah mulai terbiasa dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sebelum saya mempelajari topik-topik pada mata kuliah ini, ketika mengajar di kelas pembelajaran yang dilakukan kurang maksimal karena dinilai monoton. Hal tersebut menjadi bahan perbaikan untuk diri saya sendiri sebagai guru. Namun setelah saya belajar mengenai pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran dan menerapkannya ketika PPL, terlihat perubahan dalam pembelajaran dimana pembelajaran tidak terkesan monoton karena terdapat banyak variasi dalam pembelajaran seperti salah satunya media yang digunakan. Peserta didik terlihat aktif dan bersemangat ketika belajar. Dengan demikian, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran dapat membawa perubahan terhadap peserta didik dalam belajar.
Komentar
Posting Komentar